Tips Memilih Caleg

Posted: 24 Maret 2009 in Artikel
Tag:, , ,

Bingung milih caleg tahun 2009? Wajarlah, kita semua pasti juga bingung karena saking banyaknya partai baru, dan belum begitu kita kenal. Apalagi melihat wajah-wajah caleg sekarang banyak yang baru dan cantik/ ganteng berkat rekayasa photoshop/kumputer, hehehe…(awas hati-hati ketipu penampilan luarnya saja. Sementara menurut catatan KPU kalteng ada terdapat 7500 caleg se Kalteng. Wow.. banyak sekale..

Namun, untuk memilih caleg, kita perlu menetapkan Kriteria caleg yang kita inginkan. Menurut penulis, kriteria caleg itu setidaknya :

1. Sehat jasmani rohani
Kalau sakit-sakitan, maka akan sulit bekerja dan sibuk berobat saja. Dan pekerjaan menjadi terlantar. Akibatnya pelayanan kepada masyarakat terhambat.

2. Pendidikan (semakin tinggi semakin bagus)
Pendidikan minimal sarjana, tapi kalau bisa lebih tinggi lagi seperti magister S2, atau S3 atau profesor akan lebih baik karena memiliki kemampuan mengatasi masalah lebih ilmiah dan intelek serta sangat berkompeten dibidangnya.

3. Track record baik
Pengalaman kerja dan prestasinya bagus selama ini dan pernah ikut menjadi pengurus organisasi lebih diutamakan. Tidak pernah kena hukuman disiplin, dan berat lainnya. Calon caleg bukan mantan napi, koruptor maupun tindak kriminal lainnya. Serta memiliki keharmonisan rumah tangga, bukan broken home, bukan suka judi dan main perempuan.

4. Visi misi yang jelas
Hal ini harus kita ketahui, kemana arah perjuangan caleg. Apa target yang hendak dicapainya bila terpilih nanti. Jangan sampai seperti istilah “beli kucing dalam karung”.

5. Vokal (pintar bicara dan bekerja) dan tidak suka berjanji.
Anggota dewan harus pintar bicara, bukan duduk diam dan duit. Tapi harus bisa ngomong, bernegosiasi dan bersosialisasi dengan masyarakat. Khususnya bisa memimpin sidang di dewan, kalau bisa menjadi negosiator/memediasi suatu demontrasi. Bukan malah menghilang dan takut menghadapi demonstran/ mahasiswa.

6. Punya modal
Ada duit urusan lancar. Kata itu memang ada benarnya. Begitupula juga menjadi caleg, setidaknya mereka harus keluarin modal untuk publikasi dan sosialisasi. Jangan pilih caleg yang ogah keluarin modal, dan caleg yang daftar hanya untuk mencari kekayaan saja menjadi caleg. Ingatlah pesan KH. Ahmad Dahlan, “hidup-hidupkanlah organisasi, tapi jangan mencari hidup dengan organisasi.”

7. Punya Kendaraan politik yang bebas KKN dan berfihak rakyat
Kalau menjadi caleg DPR, setidaknya ada dukungan dari partai. Nah, partai manakah yang mengusung caleg tersebut? Apakah partai yang suka banyak janjinya saja? Partai yang terlibat korupsi? Atau partai bunglon? Untuk amannya Carilah partai pengusung yang “bersih.” Namun khusus untuk caleg DPD bergerak sendiri karena tidak didukung/melewati oleh partai politik, jadi memerlukan banyak pengorbanan.

Kira-kira seperti itulah yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai acuan dalam memilih para wakil rakyat. Karena bagaimanapun merekalah nanti yang akan menyuarakan aspirasi rakyat Indonesia. Ingat…, Pilihan ditangan anda.

SELAMAT MENCONTRENG….!!!

Tinggalkan komentar